Minggu, 21 Agustus 2011

Seni Mendengar


Ditulis oleh: Anne Ahira
diteruskan oleh JOJO

Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'. Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran lebih dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah daripada berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan. Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif. Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak masalah.sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda dan hanya tergantung pada cara kita.

Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah melakukan kesalahan. Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan. Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja. Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan membenci kita.

Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah mengasah skill mendengar aktif. Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara. Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan bicara kita. Ini juga sebagai bentuk penghargaan bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik :

1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara
tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita

2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita
pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk
memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri
kita.

3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang
butuh klarifikasi atau ada informasi
baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.

4. Buat selingan pembicaraan yang
menarik. Hal ini bisa membuat
percakapan lebih hidup dan tidak
monoton.

5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.

6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang, wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya. Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu, maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan.

Kesimpulan: Jadilah pendengar yang baik, karena sifat ini bisa menjadi kunci untuk mengembangkan pikiran yang positif, dan merupakan salah satu tangga untuk mencapai kesuksesan! :-)


Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!


Ditulis oleh: Anne Ahira
diteruskan oleh JOJO

Banyak orang yang suka mengeluh dalam hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan nasib buruk yang menimpanya. Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?
Ada pepatah bijak mengatakan :

"You can not chance the wind direction,
but you can only chance your wing
direction"


Kita tidak akan pernah bisa merubah arah angin, yang dapat kita lakukan adalah mengubah arah sayap.
Dengan kata lain...

'Realita' kehidupan tidak akan berubah kecuali kita sendirilah yang mengubah 'sudut pandang' terhadap realita yang ada!
Fakta: "Tidak ada seorang pun yang
memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah
yang menentukan pilihan tersebut!"

Kebanyakan orang akan tertarik sejenak ketika diingatkan akan hal di atas, tapi kemudian berlalu kembali.... Sementara waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak pernah ada perubahan dalam hidupnya!
Sangat disayangkan.

Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut. Menunggu bantuan orang lain, menunggu bantuan teman untuk mendapatkan pekerjaan yang enak, sampai menunggu warisan ;-)
Sekarang logikanya, jika memang hanya dengan menunggu perubahan itu akan datang, maka jumlah orang sukses seharusnya jauh lebih banyak.
Bukankah kenyatannya tidak demikian?

Lalu, jika ingin sukses, apa yang seharusnya kita lakukan?

Ciptakan perubahan!

Jangan selalu menunggu orang lain.

Berikut beberapa tips yang bisa membantu
kita untuk menciptakan perubahan:

1. Do your best, whatever happens
will be for the best!


Lakukan dan selesaikan semua tugas
dan pekerjaan semaksimal mungkin,
bukan hanya terus menunggu dan
berharap.

Lakukan semuanya dengan tujuan
untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik*
yang bisa di capai!

2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.

Dengan banyak mengenal orang,
maka pengetahuan kita akan semakin
bertambah.

Seseorang yang kelihatannya sederhana
bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu
yang tidak kita duga!

Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika
kita menjadikan 'setiap orang adalah guru'
dan kehidupan ini adalah universitasnya.

3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.

Sikap ini sangat diperlukan jika ingin
mendapatkan kesempatan yang lebih
luas dan cepat dalam berbagai macam hal!

4. Bersikaplah Fleksibel.

Cobalah untuk memahami suatu hal
dari berbagai sudut pandang. Jangan
terpaku pada satu cara, yang bisa jadi
tidak lagi relevan kita gunakan.

Dengan bersikap fleksibel, wawasan
kita akan semakin bertambah.

Satu hal penting yang harus selalu diingat:
Kita-lah yang memutuskan untuk berubah.
Kita-lah yang menentukan menjadi sukses,
bukan orang lain!

Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil,
maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut.
Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan
kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...

Bukankah anda tidak berharap demikian?
Jika memang tidak, tentukan perubahan...
MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^

Sukses untuk anda :-)

Kritik Anda adalah Kue Anda



Ditulis oleh: Anne Ahira

diteruskan oleh JOJO


"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak
bisa menerima kritikan."

-- Halle Berry, 2005

Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day' di tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.
Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film 'Cat Woman'.

Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut.
Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.

Sambutannya sungguh menarik : "Saya menerima penghargaan ini dengan tulus. Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik di film-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan'." Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.

Nah, sekarang, apa arti kritik bagi anda? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia
menerima pujian?
Kritik memiliki banyak bentuk...

Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik. Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian.

Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Toh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka
mengkritik, daripada dikritik. :-)
Kalau anda suka sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya.

Padahal belum tentu kepandaian mereka dalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)
Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)
Namun bukan itu permasalahannya!

Pertanyaannya sekarang adalah...
seandainya anda mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apa yang harus anda lakukan?
Jawabannya adalah...

=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya
kue kegemaran kita!

Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)

Kita mempunyai wewenang penuh untuk
mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk anda saat menghadapi
kritik:

1. Ubah Paradigma Terhadap Kritik

tidak sedikit orang yang jatuh
hanya gara-gara kritik, meski tidak
semua kritik itu benar dan perlu
ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan
adanya yang *masih peduli* kepada kita.

Coba perhatikan perusahaan-perusahaan
besar yang harus mengirimkan berbagai
survey untuk mengetahui kelemahannya.

Bayangkan jika anda harus melakukan
hal yang sama, mengeluarkan banyak uang
hanya untuk mengetahui kekurangan
! LoL. :-)

Kritik merupakan kesempatan untuk
koreksi diri. Tentu saja akan
menyenangkan jika mengetahui secara
langsung kekurangan kita, daripada
sekedar menerima dampaknya, seperti
dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik

Tidak ada salahnya mencari tahu detil
kritik yang disampaikan. anda bisa
belajar dari mereka dan melakukan
koreksi terhadap diri sendiri. Bisa jadi
kritik yang disampaikan benar adanya.

Jika perlu, justru carilah orang yang
mau memberikan kritik sekaligus saran
kepada anda. Toh anda tidak akan
menjadi rendah dengan hal itu.

Justru sebaliknya, pendapat orang bisa
jadi membuka persepsi, wawasan, maupun
paradigma baru yang mendukung goal
anda.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!

Tanggapi kritik dengan bijak.
tidak perlu merasa marah atau
memasukkannya ke dalam hati. Toh
menyampaikan pendapat adalah hak semua
orang.

Nikmatilah apapun yang mereka
sampaikan. Tidak ada ruginya untuk
ringan dalam mema'afkan seseorang.
Anggaplah semua itu untuk perbaikan
yang menguntungkan kelak.

Jangan pernah balas kritik dengan
kritik. Karena hal ini hanya akan
membuat perdebatan, menguras tenaga &
pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^

Ini semua bisa melatih mental kita agar
bisa *tegar* menghadapi ujian yang
lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak
dipuji jika sudah berani menerima
kritikan. Meski tidak mudah, asah terus
keberanian untuk menikmati kritik
layaknya menikmati kue

Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan
datang apabila kita sudah melakukan
sesuatu yang berharga.

So, jangan pernah bosan untuk memburu
kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan
lapang dada! :-)

Bagaimana Kita Tahu Kalau Diri Kita Menjadi Manusia Baru?


Hore,

Hari Baru!

Teman-teman.

Bagaimana kita tahu kalau diri kita menjadi manusia baru? Sebuah pertanyaan tak bermutu. Tapi, mungkin ada gunanya juga jika mencoba menemukan jawabannya. Soalnya, ’menjadi manusia baru’ itu tidak seperti ’memiliki barang baru’. Anda bisa memamerkan mobil baru, hand phone baru, atau benda-benda baru kasat mata lainnya. Jadi mengidentifikasi apakah kita menjadi manusia baru atau tidak; bagaimana caranya?

Salah satu kegiatan favorit saya di fitness senter adalah mengikuti Cycling Class. Disana kita bisa mendapat manfaat bersepeda tanpa resiko keserempet kendaraan atau menghisap udara terpolusi. Ketika memasuki kelas, kami semua mendapatkan kejutan. Ternyata semua Spinning bike atau speda statis di kelas itu sudah diganti dengan model baru. Prinsip kerjanya sama saja, namun penampilan dan disainnya benar-benar baru. Kami tentu senang dengan kejutan itu. Tetapi, sekarang kami grogi bagaimana melakukan menyetelan bagian-bagiannya. Meskipun instruktur kami membantu tahapan-tahapannya, namun kami tidak bisa menyembunyikan perasaan aneh itu. Untungnya, semua orang merasakan hal yang sama sehingga tidak ada resiko tengsin disana.

Sambil mengayuh pedal spinner itu saya membiarkan pikiran ini berkeliaran. Mengapa tadi kami begitu canggungnya ketika akan menyetel spinner? Penyebabnya cuma satu; spinner itu bukan yang selama ini kami gunakan. Ah, itu dia. Spinner baru! Mungkin kita bisa menggunakan logika yang sama untuk menentukan apakah kita sedang berubah untuk menjadi manusia baru atau tidak. Setidak-tidaknya, ada beberapa indikasi yang bisa kita periksa.

Pertama, kita tidak sedang berubah untuk menjadi manusia baru ketika hari-hari yang kita jalani tidak memberikan rasa asing kepada diri kita. Rasa asing adalah sensasi yang kita miliki hanya ketika berada pada situasi yang baru. Oleh sebab itu, ketiadaan perasaan asing menandakan bahwa kita sedang menjalani hari-hari yang sama dengan yang sebelum-sebelumnya.

Kedua, kita tidak sedang berubah untuk menjadi manusia baru ketika kita tidak dihinggapi oleh perasaan grogi. Rasa grogi adalah sensasi yang kita miliki hanya ketika berada pada situasi atau berhadapan dengan orang baru. Oleh sebab itu, ketiadaan perasaan grogi juga menandakan bahwa kita sedang berhadapan dengan urusan atau tantangan, atau orang yang itu-itu saja.

Dari kedua hal itu, kemudian saya mendapatkan pelajaran berharga. Saya sering merasa tidak nyaman ketika berada dalam suasana yang serba asing. Padahal ternyata untuk bertumbuh, saya sungguh butuh suasana asing seperti itu. Sebab, jika suasana yang saya hadapi masih yang itu-itu juga, saya hanya akan mendapatkan rasa nyaman. Namun saya kehilangan kesempatan untuk memperoleh hal-hal baru yang bisa memperkaya nilai hidup saya.

Saya juga sering alergi terhadap rasa grogi. Walhasil, saya memilih untuk berinteraksi dan berurusan dengan orang atau tantangan yang itu-itu saja. Ya, yang itu-itu saja. Sebab semua hal yang termasuk dalam kategori ’itu-itu saja’ itu memberi saya keyakinan diri yang tinggi; bahwa saya bisa menanganinya dengan sangat baik sekali. Tanpa terasa, saya memenjarakan diri dalam comfort zone yang melenakan.

Setelah menyelesaikan cycling class itu semua orang keluar meninggalkan ruangan. Sebelum pergi, saya kembali menatap spinner-spinner baru itu. Saya mengelus salah satunya sambil setengah bergumam; kamu sudah memberikan kegairahan baru kepada kami hari ini. Aih, ’memberi kegairahan baru’? Bualan macam apa lagi tuch? Sungguh, bualan itu membawa saya kepada penemuan indikasi ketiga yang menandakan kita sedang berubah menjadi manusia baru.

Maka ketiga, kita tidak sedang berubah untuk menjadi manusia baru jika kita tidak mampu memberikan kegairahan baru kepada orang lain yang berada disekitar kita. Seperti halnya spinner baru itu. Karena dia itu baru, maka semua orang di ruangan itu memperoleh semangat baru, gairah baru, dan perasaan indah yang baru.

Barangkali dari semua indikasi itu, maka indikasi yang ketiga adalah yang paling nyata dampaknya. Artinya, ketika kita berhasil membangun kegairahan baru bagi orang-orang di sekitar kita; maka sesungguhnya kita sedang berubah untuk menjadi manusia baru.

Ngomong-ngomong, mengapa kita mesti pusing memikirkan apakah kita berhasil menjadi manusia yang baru atau tidak? Hey, tujuh hari yang lalu; kita semua tenggelam dalam euforia detik-detik pergantian tahun baru. Jika untuk sekedar seremoni simbolik begitu saja kita rela mengalokasi bermacam sumber daya; maka mengapa kita enggan untuk mengusahakan dan mengupayakan proses pembaharuan didalam diri kita?

Oleh sebab itu, mulai sekarang; jika saya merasa asing. Atau grogi. Saya bertekad untuk tidak khawatir lagi. Karena hal itu baik adanya. Malah sebaliknya, kita perlu mencari rasa itu. Agar bisa berubah untuk menjadi manusia baru. Dan memberi kontribusi lebih banyak lagi. Baik kepada diri sendiri. Maupun orang lain yang berada di sekitar kita.

Hore, Hari Baru!

diteruskan oleh JOJO

Dadang Kadarusman

Jumat, 19 Agustus 2011

Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah?


Ditulis oleh: Anne Ahira
diteruskan oleh JOJO

"The difference between a successful person and others is in a lack of will" ~ Vince Lombardi, Football Coach

kebanyakan manusia cukup puas hanya dengan... Lahir - Hidup - dan lalu meninggal. Hingga akhirnya yang tertinggal hanya tiga baris di batu nisannya :

Si X, lahir tanggal sekian, dan meninggal tanggal sekian! Inginkah anda menjalani hidup apa
adanya seperti itu? Seperti apa anda mengukir sejarah? Ada 3 hal yang bisa membedakan anda dengan kebanyakan orang dalam mengukir sejarah, yaitu...

Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan.

1. Kemauan

Kemauan menjadi kata kunci yang paling
penting dalam menentukan sejarah hidup


anda mau menjadi apa? Seperti apa? dan
di mana? Tentunya hanya anda yang
paling mengetahuinya!

Cobalah catat semuanya. Baik itu
melalui memori, diary, atau melalui
selembar kertas sekali pun! anda pasti
punya kemauan!

Jangan pernah katakan anda tidak punya
kemauan. Hidup itu terlalu pendek untuk
disia-siakan.

2. Keilmuan

Percaya, segala sesuatu itu pasti ada
ilmunya! Jika anda punya kemauan dan
memiliki ilmunya, maka segala usaha
akan tercapai dengan lebih baik.

Itu sebabnya anda harus mau belajar
dan belajar. anda bisa belajar dimana
saja, kapan saja, dan dengan siapa
saja.

Ingat, tidak pernah ada kata terlambat
untuk belajar, mengenal, memahami, dan
mengamalkan sesuatu hal yang bermanfaat
bagi kehidupan anda, begitu juga bagi
orang lain.

Dan satu lagi....

3. Kesempatan

Jika kemauan ada, keilmuan ada, maka
tinggal kesempatanlah yang memutuskan
apakah anda bisa mengukir sejarah
dengan baik atau tidak.

Kesempatan ini bisa datang dari mana
saja, tergantung kecekatan anda dalam
memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Kita tahu, seringkali kesempatan itu
hadir, tapi kita tidak mampu
memanfaatkannya dengan benar, karena
keilmuannya kurang, meski keinginan
kita itu sebenarnya sudah besar.

Jika ini terjadi, tidak jarang orang
menyesal dan kadang menjadi berfikir
bahwa nasib selalu tidak berpihak
padanya.

Sebenarnya tidak demikian ! Dia
hanya tidak tahu bagaimana cara
menyatukan 3K! Yaitu...

Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan!

Nah, sekarang anda tahu, apa yang
harus dilakukan untuk bisa mengukir
sejarah dengan baik dalam hidup !

Padukan antara kemauan, keilmuan dan
kesempatan. Jika kemauan sudah ada,
keilmuan sudah ada, maka kesempatan itu
sebenarnya bisa dicari dan diupayakan!

Dan percaya... ketika ketiga unsur ini
berpadu dalam hidup anda, maka sejarah
kebesaran tentang anda telah dimulai. :-)

Selamat mencoba!

Di Mana Tempat Terbaik Kita?


Ditulis oleh: Anne Ahira

diteuskan oleh JOJO

Dimanapun kita berada, maka disitulah tempat terbaik kita..!
Seringkali kita merasa terkungkung dengan lingkungan dimana kita berada. Tidak jarang orang berpikir dan merasa bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk bisa meraih sukses.

Misalnya mereka yang hidup di daerah terpencil, merasa susah, dan jauh untuk mendapat sentuhan teknologi, atau menerima informasi terbaru dengan cepat. Hingga berpikir, begitu susahnya berjuang dan mengembangkan usaha.

Sebaliknya, mereka yang hidup di kota besar berpikir betapa sesaknya dunia. Begitu ketatnya tingkat persaingan hidup.
Dimana pun berada, saling sikut, saling senggol, saling tendang. Hingga akhirnya memutuskan, memang susah untuk menjadi yang terdepan.

Dalam berjuang segala sesuatunya memang seringkali tidak sesuai keinginan kita. Bisa jadi kita merasa lingkungan tidak lagi ramah, dan kondisinya tidak nyaman. Padahal sesungguhnya, dimanapun kita berada, pahami bahwa ITULAH tempat terbaik kita. Tempat dimana kita hidup,
tempat di mana kita memperjuangkan apapun yang kita inginkan.

Sekarang, mari kita renungkan sejenak...

1. Jika kita selalu saja berpikir bahwa
tempat lain adalah lebih baik, maka
sampai kapan kita akan mulai berjuang?

2. Jika kita selalu saja menunggu
datangnya kesempatan emas di tempat
lain, berapa banyak waktu yang
terbuang, hanya sekadar untuk
menunggunya?

3. Jika kita selalu saja menunda apapun
yang bisa kita lakukan di tempat kita
berada sekarang, maka berapa banyak
kesempatan yang terbuang percuma?

Dan masih banyak lagi hal yang perlu
kita renungkan..!

Karenanya, jika saja kita mau berpikir bahwa inilah tempat terbaik kita, maka kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik, lebih bernilai, dan penuh arti!
anda temanku tersayang...

Kita semua memiliki kesempatan emas untuk menjadi besar & benar dimana saja... asal, kita mau memperjuangkannya!

Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian...



Ditulis oleh: Anne Ahira

diteruskan oleh JOJO

Banyak orang yang merasa frustasi karena kenyataan mereka tidak sesuai dengan impian. Sebagai contoh, ada seorang anak yang ingin kuliah di Universitas A, tapi nyatanya biaya tidak mencukupi. Atau, mereka yg merantau ke kota besar, bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan berkelas nasional bahkan internasional, tapi nyatanya yang didapatkan hanyalah pekerjaan biasa-biasa saja & apa adanya.

Ada juga seorang pengusaha, yg mungkin mengharapkan kenaikan profit 10 kali, malah mengalami kebangkrutan. Apa yang kita harapkan, kadang memang tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Berikut adalah 3 langkah atau tips yang bisa di lakukan saat mimpi tidak sesuai dengan kenyataan:

1. Bertindaklah selalu secara fleksibel
dan dinamis

Jika betul-betul ingin menggapai
kesuksesan, maka diperlukan *kesiapan*
untuk bisa bertindak secara fleksible
dan dinamis terhadap setiap perubahan
yang terjadi.

Sekarang, saya akan buat sebuah analogi
sederhana...

Saat ada badai atau angin topan yang
besar, tidak jarang kita melihat pohon
yang memiliki batang yang sangat besar
tumbang! Apa sebab?

Sebab mereka tidak kuat menahan beban
yang diterima.

Namun coba tengoklah bambu! Karena
batangnya yang lentur, maka bambu bisa
fleksibel bergerak ke segala arah, dan
jarang tumbang!

Nah, begitu pun dengan kita! Jika kita
bertindak dan berpikir dinamis dan juga
fleksibel, maka kita akan lebih tahan
dalam menghadapi tantangan dan
perubahan serta masalah yang datang.

2. Berpikirlah bahwa INILAH yang terbaik
untuk kita!

Saat kenyataan tidak sesuai dengan
impian, percayalah bahwa inilah yang
terbaik untuk kita. Kita tidak pernah
tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya.

Karena, segala sesuatu yang menurut
logika kita baik, bisa jadi justru
sebaliknya di mata Tuhan!

Berpikirlah selalu positif atas apapun
yang terjadi pada diri anda. Jangan
biarkan satu kegagalan membuat kita
kecewa, apalagi sampai frustasi dan
berlarut-larut.

anda tahu apa yang saya lakukan jika
ada satu mimpi atau keinginan saya
tidak kesampaian? Saya biasa mengatakan:

"Sudahlah Ahira, kamu tdk perlu kecewa,
don't ask me why, it is GOOD for you!
Sekarang kamu dengarkan baik-baik, Tuhan
akan menggantinya dengan YANG LEBIH BAIK!
Tuhan tau kamu orang yg baik & bijaksana.
Hidupmu penuh dengan kelimpahan, dan kamu
memang dilahirkan utk slalu jadi pemenang!"

Saya biasa mengatakannya di depan cermin
dengan penuh keyakinan, tentunya saat
saya sendirian! hehe... It works for me! :-)

Anda juga boleh coba nanti ;-)

Apa yang saya lakukan di atas itu
adalah 'afirmasi'.

Afirmasi adalah kata-kata positif yang
diucapkan berulang-ulang & diyakini untuk
membentuk citra postif untuk mengurangi
sikap-sikap negatif dalam diri kita.

Kata-kata afirmasi ini bisa kita buat/
rancang sendiri, dan lalu bisa diucapkan
secara verbal atau dalam hati. Menurut ahli
Hynotherapy, afirmasi itu akan 'terekam'
oleh alam bawah sadar kita.

Dan jika terus-menerus diucapkan & dengan
penuh keyakinan, maka kita SEDANG atau
AKAN menjadi seperti itu adanya, yang
kita ucapkan! Dengan kata lain, afirmasi
itu sama seperti DO'A.

Okay, sekarang selanjutnya! :-)

Meski saat ini apa yang kita harapkan
belum sesuai dengan impian, namun kita
harus....

3. Tetap Siapkan MENTAL PEMENANG!

Saat kita mengalami kegagalan, lebih
baik instropeksi diri daripada
menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita
memang belum siap jadi pemenang! :-)

Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat
kita menjadi sombong, dan karena saking
sayangnya Tuhan kepada kita, Ia tidak
mau hamba-Nya berbuat dosa. :-)

setiap kemenangan itu lebih baik
dirintis dari setiap peluh kita! Akan
lebih baik jika kemenangan itu kita
dapatkan setahap demi setahap.

Banyak orang sukses, tapi kemudian
mereka terjatuh. Ada yang bangkit lagi,
ada yang tidak. Liku hidup setiap
manusia memang tidak sama.

Tapi ingat, kesempatan untuk menang
itu selalu terbuka bagi siapa saja,
tanpa terkecuali!

Rejeki dan kemenangan itu sungguh tidak
terkira banyaknya dari Tuhan, masih
banyak yang menggantung di langit! :-)

Sekarang tinggal bagaimana cara anda!
Apakah mau meraihnya? atau mengharapkan
turun dengan sendirinya?

Saya sarankan, jangan pernah memilih
yang kedua :-)

Kita semua tahu bahwa yang namanya
kemenangan itu seringkali dimiliki oleh
mereka yang... tdk pernah berhenti berusaha!